]

Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer



    Apa itu Routing Static?

    Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Jalur-jalur spesifik ditentukan oleh administrator jaringan secara manual. Berikut adalah keuntungan dan kerugian menggunakan Routing Static.

    Keuntungan menggunakan Routing Static:
    • Meringankan beban kinerja Router.
    • Routing Static lebih aman dibandingan Routing Dynamic.
    • Tidak ada bandwith yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel routing pada saat pengiriman paket atau lebih menghemat penggunaan Bandwith.
    Kerugian menggunakan Routing Static:
    • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi jalur routing dari semua router yang terhubung.
    • Tidak dianjurkan untuk penggunaan skala besar.
    • Rentan terhadap kesalahan saat konfigurasi Routing static yang dilakukan secara manual.

    Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer

    Dari sini Kita akan mencoba menerapkan cara mengkonfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer dengan topologi sebagai berikut.
    Topologi Jaringan
    Topologi Jaringan
    Penjelasan Topologi:
    Terdapat 3 buah jaringan komputer dengan masing-masing Router sebagai Gateway dengan Network secara urut 192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24 dan 192.168.3.0/24. Agar ketiga jaringan komputer tersebut terhubung satu sama lain memerlukan adanya Routing, dan pada kali ini akan menggunakan Routing Static untuk menghubungkan ketiga jaringan komputer tersebut. Untuk itu, pada masing-masing Router memiliki IP Address sebagai berikut.

    Router0
    • Fa0/0 memiliki IP Address 192.168.10.1/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router1.
    • Fa1/0 memiliki IP Address 192.168.1.1/24 yang menuju ke jaringan lokal dibawahnya dan sebagai gateway untuk jaringan komputer dengan Network 192.168.1.0/24.
    Router1
    • Fa0/0 memiliki IP Address 192.168.10.2/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router0.
    • Fa1/0 memiliki IP Address 192.168.20.1/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router2.
    • Fa6/0 memiliki IP Address 192.168.2.1/24 yang menuju ke jaringan lokal dibawahnya dan sebagai gateway untuk jaringan komputer dengan Network 192.168.2.0/24.
    Router2
    • Fa0/0 memiliki IP Address 192.168.20.2/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router1.
    • Fa1/0 memiliki IP Address 192.168.3.1/24 yang menuju ke jaringan lokal dibawahnya dan sebagai gateway untuk jaringan komputer dengan Network 192.168.3.0/24.
    Terdapat parameter yang harus dipahami dalam mengkonfigurasi Routing Static.
    Parameter Routing Static
    Parameter Routing Static
    • Network : Network ID jaringan komputer yang dituju untuk dapat saling terhubung.
    • Mask : Mask jaringan komputer yang diikut sertakan agar dapat saling terhubung.
    • Next Hop : Gateway Out atau gerbang keluar dari Router jaringan itu sendiri.
    Dan untuk perintah CLI penjelasannya adalah sebagai berikut.
    CLI Routing Static
    CLI Routing Static
    1. Network ID yang dituju.
    2. Mask.
    3. Next Hop atau Gateway Out.

    Langkah-langkah Konfigurasi:
    1. Langkah pertama tentunya adalah konfigurasi terlebih dahulu IP Address masing-masing Interface pada ketiga Router tersebut. Perintah CLI-nya sebagai berikut.

      Router0
      Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
      Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
      Router(config)#interface fa0/0 (pilih interface)
      Router(config-if)#ip address 192.168.10.1(masukkan ip address) 255.255.255.0(Mask)
      Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan interface)
      Router(config-if)#exit (kembali)
      Router(config)#interface fa1/0
      Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
      Router(config-if)#no shutdown
      Setting IP Address Router0
      Setting IP Address Router0

      Router1
      Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
      Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
      Router(config)#interface fa0/0 (pilih interface)
      Router(config-if)#ip address 192.168.10.2(masukkan ip address) 255.255.255.0(Mask)
      Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan interface)
      Router(config-if)#exit (kembali)
      Router(config)#interface fa1/0
      Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
      Router(config-if)#no shutdown
      Router(config-if)#exit (kembali)
      Router(config)#interface fa6/0
      Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
      Router(config-if)#no shutdown
      Setting IP Address Router1
      Setting IP Address Router1

      Router2
      Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
      Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
      Router(config)#interface fa0/0 (pilih interface)
      Router(config-if)#ip address 192.168.20.2(masukkan ip address) 255.255.255.0(Mask)
      Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan interface)
      Router(config-if)#exit (kembali)
      Router(config)#interface fa1/0
      Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
      Router(config-if)#no shutdown
      Setting IP Address Router2
      Setting IP Address Router2

    2. Selanjutnya Kita tambahkan Rule Routing Static pada ketiga Router tersebut agar dapat saling terhubung. Berikut adalah perintah pada masing-masing Router.

    3. Router0
      Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
      Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
      Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2 (untuk network 192.168.2.0/24)
      Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.10.2 (untuk network 192.168.3.0/24)
      Setting Routing Static Router0

      Router1
      Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
      Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
      Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.10.1 (untuk network 192.168.1.0/24)
      Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.20.2 (untuk network 192.168.3.0/24)
      Setting Routing Static Router1

      Router2
      Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
      Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
      Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.20.1 (untuk network 192.168.1.0/24)
      Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.20.1 (untuk network 192.168.2.0/24)
      Setting Static Routing Router2

    4. Langkah terakhir adalah pengujian dari komputer/laptop beda network dengan melakukan ping. Sebelumnya komputer/laptop harus diberi IP Address dan Gateway sesuai dengan topologi. Pada pengujian ini, biasanya akan tidak terhubung beberapa saat, itu karena si Router sedang mencari alamat yang dituju dan pada akhirnya berhasil. Dan berikut ini adalah hasil pengujian dari penerapan konfigurasi tadi.

    5. Dari Network 192.168.1.0/24 ke 192.168.2.0/24

      Dari Network 192.168.1.0/24 ke 192.168.2.0/24
      Dari Network 192.168.1.0/24 ke 192.168.2.0/24
      Dari Network 192.168.2.0/24 ke 192.168.3.0/24
      Dari Network 192.168.2.0/24 ke 192.168.3.0/24
      Dari Network 192.168.2.0/24 ke 192.168.3.0/24
      Dari Network 192.168.3.0/24 ke 192.168.1.0/24
      Dari Network 192.168.3.0/24 ke 192.168.1.0/24
    Itu saja penjelasan di artikel kali ini. Semoga bermanfaat, jadikan blog site ini sebagai media edukasi sobat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

    Terima Kasih
    Telah Berkunjung

    Kata Kunci :
    Pengertian Routing Static
    Keuntungan Routing Static
    Kerugian Routing Static
    Konfigurasi IP Address Router
    Konfigurasi Routing Static
    Pengujian Routing Static
    Cisco Packet Tracer

    Posting Komentar untuk "Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer"