7 Teknik Presentasi yang Efektif - Presentasi merupakan salah satu bagian dari aktifitas berkomunikasi yang
bertujuan memperkenalkan sesuatu kepada orang lain. Presentasi yang dianggap
efektif tidak hanya mampu menarik perhatian audien, namun juga dapat
menggerakan audien untuk melakukan suatu hal. Agar presentasi menjadi efektif,
Fergoesnant's Blog akan berikan penjelasan mengenai 7 Teknik Presentasi yang
Efektif.
1. Penyusunan Slide
Halaman pada software atau perangkat lunak penyaji
presentasi umumnya
disebut slide. Slide digunakan sebagai alat
yang memudahkan audien memahami apa yang disampaikan oleh presenter (orang
yang melakukan presentasi). Karena peranannya, dalam
menyusun slide harus memperhatikan fokus dan kesesuaian
dengan yang disampaikan oleh presenter, sehingga mampu menarik perhatian
audien. Slide yang efektif tidak hanya dapat menarik
perhatian audien, tetapi dapat pula menentukan apakah audien akan tergerak
melakukan sesuatu yang diinginkan oleh presenter.
Perhatikan gambar berikut.
Perbedaan Presentasi Yang Membosankan Dengan Yang Menarik |
Apakah Anda pernah melakukan presentasi di hadapan teman-teman?
Apakah audien tertarik atau memperhatikan dengan seksama apa yang
disampaikan?
Anda dapat menebak apakah presentasi yang dilakukan cukup efektif sehingga
menarik minat audien, atau sebaliknya. Jika audien sibuk saling berbicara
dengan audien lain, atau mereka asik dengan gadget atau laptopnya, atau
bahkan audien sampai tertidur, maka apakah presentasi itu perlu dilanjutkan?
Hal tersebut kemungkinan menunjukan ketidaktertarikan audien pada suatu
presentasi.
Sebaliknya, apabila audien mendengarkan dengan seksama dan penuh antusias,
artinya presentasi itu telah berhasil disajikan dengan baik.
Jika presentasi tidak mampu menarik minat audien, untuk apa membuang waktu dengan meneruskannya.
Tiga hal utama yang menyebabkan audien tidak tertarik dengan
presentasi, yaitu penyampaian yang buruk; inti yang disampaikan tidak jelas; dan slide yang rumit atau mengalihkan fokus.
Alasan utama pemirsa tidak memerhatikan presenter disebabkan tiga hal,
yaitu pesan yang ingin disampaikan tidak jelas; penyampaiannya buruk;
dan slide yang membosankan dan rumit.
Apakah presentasi perlu diteruskan apabila kenyataannya tidak ada lagi audien yang memerhatikan?
Ada baiknya Kita meninjau unsur yang dapat mempengaruhi pemirsa.
yaitu Ethical, Emotional, dan Logical.
Ketiga unsur ini saling terkait satu dengan lainnya.
- Ethical terkait dengan sosok presenter dan pemirsa (audien), antara lain karakter, kredibilitas, latar belakang dan reputasi. Jika seseorang berbicara dengan seorang doktor, tentunya berbeda jika berbicara dengan seorang yang tidak mengenyam pendidikan. Begitupula sikap berbeda apabila berinteraksi dengan anak-anak dibandingkan dengan orang tua.
- Emotional terkait dengan memberikan sentuhan emosi kepada pemirsa (audien) sehingga tertarik dengan apa yang disampaikan. Kata-kata yang keluar dari mulut, akan berbicara di pikiran, namun emosi yang ada pada slide akan berbicara di hari audien.
- Logical terkait dengan fakta dan data. Apabila apa yang disapaikan memiliki fakta yang diperkuat dengan data, maka tidak ada alasan bagi orang lain menyanggah apa yang disampaikan.
Kemudian apa yang harus diperhatikan?
- Pesan. Fokus pada satu ide! Tidaklah menjadi berkesan apabila menonton film yang menggabungkan semua genre (komedi, horor dan aksi).
- Mengapa itu penting? Presentasi yang dianggap tidak penting oleh pemirsa (audien), tidak akan diperhatikan.
- Bagaimana hal tersebut memecahkan masalah?
Meskipun pesan yang disampaikan jelas dan fokus, serta dinilai penting
oleh pemirsa (audien), namun hal itu tidak dapat memecahkan suatu
masalah, maka hal itu tidak akan menggerakan audien untuk melakukan
apapun.
2. Presentasi Sama Dengan Bercerita
Dokumen word merupakan kumpulan teks yang memiliki keterbatasan untuk
menggambarkan emosi. Berbeda dengan sinema berupa media dengar-pandang
yang sarat akan emosi. Presentasi berada di antara keduanya karena dapat
dilengkapi dengan slide yang memuat teks serta media
dengar-pandang. Inilah yang membuat presentasi dan bercerita memiliki
kesamaan, dan cara mengungkapkan ide yang paling efektif adalah
melalui cerita.
Kedudukan Presentasi Di Antara Dokumen dan Sinema |
Contoh Tampilan Slide Shorter PowerPoint |
Selama ribuan tahun, nilai-nilai budaya masa lalu yang diturunkan dari
generasi-ke-generasi yang diceritakan turun-temurun, masih kekal dan
menjadi sebuah dongeng. Selain cerita, ada suatu hal yang "ajaib" dalam
bentuk simbol yang memiliki makna, sehingga hal tersebut dapat
memengaruhi seseorang untuk menghormatinya lebih dari sekedar simbol.
Sebuah cerita dapat memicu reaksi fisika dan menyebabkan sebuah
imajinasi seseorang yang mendengarnya. Apakah Anda pernah mendengarkan
cerita dari orang lain hingga hati Anda tergugah, mata terbelalak atau
mengakibatkan bulu roma merinding?
Cerita yang baik tentunya haruslah mengalir. Sama seperti
presentasi, buatlah alur cerita terlebih dahulu
menggunakan slide-shorter,
sehingga apa yang Anda presentasikan mengalir, namun sebelum Anda
menyusunnya pada slide-shorter, tentu saja Anda harus sudah
mengetahui kalimat apa yang akan Anda sampaikan kepada audien.
Slide Shorter |
Setelah menyusun alur cerota menggunakan slide-shorter,
kemudian tentukan apakah Anda akan menggunakan gambar atau media
dengar-pandang lain pada setiap slide. Gambar yang dipilih
tentunya harus disesuaikan dengan apa yang akan disampaikan
pada slide tersebut.
Adakalanya suatu slide hanya berisi satu atau beberapa
kata, ada juga hanya sebuah gambar yang memiliki makna yang dalam untuk
disampakan. Semua slide yang berisi gambar akan
mengingatkan Kita pada storyboard.
Apabila Anda menggunakan gambar, perhatikan kesederhanaan dan
kesesuaiannya, bukan seadanya.
Ada pepatah yang mengatakan semakin sederhana akan semakin mahal. Namun
tetap diperhatikan bahwa sebuah barang yang tidak berfungsi karena semua
fiturnya dibuat sederhana bukanlah perwujudan dari kesederhanaan.
3. Sederhana, Bukan Seadanya
Perbandingan Ukuran iPod dengan Walkman |
Buatlah slide sederhana, namun tidak semaunya. Coba Anda perhatikan tampilan halaman mesin penelusur Google yang dibuat sangat sederhana, tidak meletakkan apapun semaunya karena desain dirancang sesuai dengan peruntukannya, yaitu sebagai mesin penelusur dan tidak disertai dengan beragam tampilan yang membingunkan pemakai.
Perbandingan Tampilan Mesin Pencari Google dan Yahoo |
Perhatikan gambar berikut. Dan apa yang ada di benak Anda setelah
melihatnya?
Tampilan Slide Pada Presentasi Bill Gates |
Dengan melihat slide di atas, Anda akan sulit mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh Bill Gates, darimana membacanya dan apa yang menjadi fokusnya. Untuk menghindari hal tersebut, janganlah menumpuk ide/pesan dalam satu slide. Hal ini aka membingungkan peserta ketika melihat dan membaca alur pesannya. Pemirsa tida lagi fokus pada pembicara, melainkan berusaha membaca alur slide.
Berikut adalah contoh alur slide yang tidak menumpuk banyak
ide/pesan.
Pesan yang muncul pertama adalah Online Workshop.
Jelaskan apa yang dimaksud, kemdian munculkan Face-to-face Workshop.
Uraikan dengan jelas, disusul dengan kemunculan Implementation of Online Collaborative. Dengan berurutannya pesan yang muncul, akan tertata di pikiran pemirsa
sedikit-demi-sedikit sehingga menjadi gambaran utuh di akhir kemunculan.
Kesimpulannya : jelaskan apa yang dimaksud, kemudian munculkan
Face-to-face Workshop. Uraikan dengan jelas, disusul dengan kemunculan
Implementation of Online Collaborative. Dengan berurutannya pesan yang
muncul, akan tertata di pikiran pemirsa sedikit-demi-sedikit sehingga
menjadi gambaran utuh di akhir kemunculan
Jangan menumpuk ide pada satu pesan
4. Hindari Text-Oriented
Perhatikan contoh slide berikut! Mungkin Anda termasuk Saya
sendiri pernah membuat slide seperti ini. Apa yang ada di
benak Anda ketika melihat slide seperti ini?
Contoh Slide-ument |
Jawabannya tentu saja beragam. Namun dapat Kita pastikan sebagian besar akan
menjawab latar belakang mengaburkan teks putih. Itu benar! Namun ada hal
lainnya yaitu Kita telah memaksakan slide tersebut menjadi
sebuah dokument. Jikalau dengan teks pemirsa sudah dapat mengetahui apa yang
ingin disampaikan, lalu untuk apa Kita harus presentasi membaca kembali teks
tersebut jika bisa mengirimkannya melalui email sehingga
tidak membuang waktu audien?
Slide yang berisi teks akan membuat bosan pemirsa dan
menghilangkan ketertarikan mereka. Slide yang dipaksa
menjadi dokumen disebut slide-ument. Harus diingat bahwa teks
yang dibaca audien hanya bertahan 2 menit di memori orak, serta perhatian
pemirsa tidak lagi kepada presenter melainkan berfokus membaca teks.
5. Visual dan Verbal
Perhatikan gambar berikut dan cobalah Anda menghapalnya dalam waktu 2 menit.
Dan cobalah untuk menyebutkannya kembali tanpa melihatnya.
Sekarang cobalah untuk mengingat hasil modifikasi ini.
Dengan memberikan warna pada teks, akan membantu audien
mengingat poin utama pada slide. Sekarang bandingkan dengan
tampilan slide berikut ini.
Dengan visualisasi, audien lebih lama mengingatnya. Namun tentu hal ini akan
berbeda dengan seseorang yang kemampuan mengingatnya bukan visual, melainkan
verbal.
Untuk mengetahui apakah Anda seseourang dengan kemampuan daya ingat visual
atau verbal, perhatikan gambar berikut dan sebutkan negara peserta yang
dapat Anda hapal dalam 2 menit.
Selain pemberian warna pada teks, pemberian bingkai juga memperkuat
penekanan pesan. Namun perlu juga diperhatikan kesesuaian dan komposisi
warna yang digunakan antara teks dengan latar.
Jika harus menampilkan diagram pada slide, perhatikan
prinsip-prinsip yang telah dijelaskan di atas. Coba Anda jelaskan bagaimana
membaca alur pada grafik berikut ini.
Contoh Slide Yang Rumit |
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam membacanya? Apakah Anda pernah
membuat slide seperti ini? Jika jawabannya adalah "iya",
maka yang lalu biarlah berlalu, sekarang saatnya Anda membuat yang lebih
baik. Buatlah grafik sesederhana mungkin dan tidak
membingungkan audien. Hindari teks yang sulit dibaca. Grafik
digunakan hanya untuk memperkuat ide/pesan yang disampaikan.
6. Gangguan
Baiklah sekarang perhatikan gambar berikut dan manakah gambar yang tidak
diperlukan?
Contoh Slide Yang Memiliki Noise |
Mungkin jawaban Anda sama dengan Saya, bahwa icon bendera dan panah yang
melengkung sesungguhnya tidaklah diperlukan. Gambar yang diletakan
pada slide dan tidak memperkuat pesan yang disampaikan
hanya akan mengganggu, atau bisa disebut noise.
Selain noise, penggunaan gambar beserta penempatannya dapat
membingungkan alur pembacaannya.
Jangan pamerkan semua gambar yang Anda miliki, tetapi masukkan apa yang memang dibutuhkan
Perhatikan kembali gambar berikut.
Contoh Slide Yang Mengalihkan Fokus |
Apakah yang menjadi fokus Anda jika melihat slide di atas?
Membaca tulisan atau melihat mobil?
Hindari menggunakan gambar yang mengalihkan fokus!
Sekarang perhatikan gambar berikut. Agar slide menjadi
sederhana namun tidak mengurangi pesan yang disampaikan, manakah yang dapat
dihilangkan pada slide berikut? Apakah baris Presiden? atau
dalam pidatonya? atau salah satu foto?
Perhatikan gambar berikut. Apakah telah memiliki sebuah makna jika
disederhanakan?
Gambar di atas diketahui secara umum adalah Soekarno. Sehingga tulisan
"Presiden Soekarno" tidak perlu lagi ditulis. Ide
dari slide ini adalah pesan yang disampaikan oleh Soekarno,
bukan tanggal pesan tersebut disampaikan.
Apabila suatu hal telah diketahui secara umum, maka tidak perlu lagi disertakan
Seringkali Kita memasukan semua gambar yang Kita miliki atau yang Kita suka
ke dalam slide, tanpa memerhatikan apakah gambar yang dimasukan
akan memperkuat pesan yang disampaikan. Gambar yang
menjadi noise, selain mengalihkan fokus, juga akan mempersempit
ruang slide.
Apabila harus menggunakan gambar, gunakan gambar yang memperkuat ide atau pesan yang disampaikan untuk memudahkan pemahaman
Contoh slide berikut ini menjadi salah satu dari kasus yang
sering terjadi.
Contoh Slide Yang Mempersempit Ruang |
Gambar di atas selain mempersempit ruang, juga menggunakan ilustrasi yang
tidak mewakili suatu emosi, hanya imajinasi. Apabila Anda memang ingin
menggunakan gambar makhuk hidup, hindari penggunaan ilustrasi dua dimensi yang tidak memiliki ekspresi.
7. Unsur Emosi
Apakah Anda mengetahui apa yang sedang dilakukan pria pada ilustrasi yang
ada di bawah ini?
Contoh Gambar yang Memiliki dan Tidak Memiliki Emosi |
Apakah ia sedang mengantuk, tertidur, bersedih atau bahkan melihat semut?
Berbeda dengan gambar seorang wanita di sampingnya, yang mencerminkan emosi
kekhawatiran. Selain emosi yang digunakan melalui gambar, penggunaan kalimat
yang tepat juga dapat memengarhui emosi audien.
Jika kemudia ditanyakan, "gambar seperti apa yang tepat?"
Perhatikan gambar di bawah ini.
Itu saja pemahasan kali ini, semoga dapat dimengerti dan dilaksanakan di
kehidupan sebenarnya. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel
selanjutnya.
Please Support Us!
Kata Kunci :
- Tips dan Trik Presentasi
- Teknik Presentasi yang Efektif
test
BalasHapus